Monday 28 April 2014

WORKSHOP PERSIAPAN PENGEMBANGAN KONTEN DENGAN MITRA SEAMOLEC DI INDONESIA

di postingkan ; 29/04/2014


Program Simulasi Digital adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa, guru, dan masyarakat terhadap ilmu IT yang terkini. Diharapkan dengan mempelajari, mengetahui, dan menerapkan ilmu ini diharapkan peserta dapat menguasai beberapa media berbasis IT yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreatifitas, mengekspresikan diri, dan berkolaborasi.



SEAMOLEC bekerjasama dengan Dit. PSMK telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan SimDig bagi SMK di beberapa propinsi. Selain kompetensi skill dalam pengembangan SimDig, hasil dari pelatihan juga diharapkan dapat menghasilkan “Calon Master Trainer SimDig” dan penetapan “TUK SimDig” untuk uji sertifikasi calon Master Trainer SimDig.

Menindaklanjuti kegiatan “Workshop Kajian Materi Simulasi Digital” pada kurikulum di PPPPTK/VEDC Malang pada tanggal 10-12 February 2014, diperlukan Lokakarya untuk pengembangan Materi Buku Guru Simulasi Digital sekaligus pengembangan soal untuk menguji kompetensi guru Simulasi Digital.

Tujuan dalam lokakarya ini sebagai berikut.
1.    Menghasilkan rancangan awal materi Buku Guru Simulasi Digital untuk kurikulum               2013
2.    Menghasilkan butir soal untuk bank soal uji kompetensi  Simulasi Digital

Workshop diadakan di Hotel Ibis Mangga Dua Jakarta pada tanggal 3-8 Maret 2014.

Strategi pelaksanaan lokakarya pengembangan materi buku guru simulasi digital, peserta dan narasumber dibagi menjadi beberapa kelompok kerja untuk masing-masing kompetensi dasar buku simulasi digital yaitu:
a.    kelompok kerja 1: Komunikasi Daring
b.    kelompok kerja 2: Kelas Maya
c.     kelompok kerja 3: Presentasi Video
d.    kelompok kerja 4: Simulasi Visual
e.    kelompok kerja 5: Buku Digital

Pelaksanaan tersebut diikuti oleh 33 peserta terdiri atas Manajer dan Staff SEAMOELC, VEDC Malang dan beberapa guru dari berbagai daerah, berikut adalah daftar anggota tim diskusi:

1.    Bagiono Djokosumbogo (SEAMOLEC)
2.    Karyana (SEAMOLEC)
3.    Anti Rismayanti (SEAMOLEC)
4.    Cahya Kusuma Ratih (SEAMOLEC)
5.    Reinaldo (SEAMOLEC)
6.    Yusmar Hadi S (SEAMOLEC)
7.    Agri Pitra (SEAMOLEC)
8.    Abdul Rizal Adompo (SEAMOELEC)
9.    Prayitno (SEAMOLEC)
10.  Haritz C.N (SEAMOELC)
11.  Puryanto (SEAMOLEC)
12.  Ilham Penta Priyadi (SEAMOLEC)
13.  Heri Arum N (SEAMOLEC)
14.  Irwin Supriyadi (SEAMOLEC)
15.  Muhammad Iqbal (SEAMOLEC)
16.  Anugrah Nur Rahmanto (SEAMOLEC)
17.  Eko subiyantoro (VEDC Malang)
18.  Siswati (VEDC Malang)
19.  Wahyu Purnomo (VEDC Malang)
20.  Abdul Munif (VEDC Malang)
21.  Peny Iswindarti (VEDC Malang)
22.  Edi Supriyadi (SMKN 2 Tarakan)
23.  Amiroh (SMKN 3 Jombang)
24.  Wahyudin (SMKN 1 Banyuwangi
25.  Cartika Wahyu (SMKN 2 Tarakan)
26.  Suharto Sisar (SMKN 2 Padang)
27.  Sapto Agung (SMKN 2 Surabaya)
28.  Anis Siswanto (SMKN 1 Lumajang)
29.  Bambang Haryono (SMKN 1 Trenggalek)
30.  Joestiharto (SMKN 7 Semarang)
31.  Maria Harpeni (SMKN 1 Magelang)
32.  M.Safiqurrohman (SMK AL HUDA Kediri)
33.  Subchan (SMKN 1 Magelang)



Pada modul 8 Mata Pelajaran KKPI membahas mengenai koneksi internet dan bekerja dengan internet, itu salah satu fungsi dari komunikasi daring sebagai bagian pertama pada mata pelajaran Simulasi Digital.
Komunikasi Daring bertujuan agar peserta didik/siswa memiliki bekal untuk memanfaatkan jejaring Internet untuk mencari dan mendapatkan informasi sebagai pendukung belajar dan dapat juga digunakan untuk mengomunikasikan gagasan atau konsepnya. Pada kompetensi komunikasi daring, peserta didik juga diajarkan etiket berkomunikasi sebagai bagian dari warga digital.

Selain komunikasi secara daring, aktivitas siswa juga bisa dilakukan pada kelas maya. Kelas maya ini tidak hanya untuk guru simdig, namun guru bidang keahlian lainpun bisa menggunakannya. Kelas maya ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga siap untuk digunakan. Tidak hanya materi/bahan ajar yang disiapkan, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas-pun harus dirancang sesuai untuk kelas maya.

Mempersiapkan kelas maya tidak sekadar menyiapkan teks, kita siapkan juga bahan ajar yang memudahkan siswa untuk memperkaya pengetahuannya. Salah satu bahan ajar tersebut  berupa presentasi video. Presentasi video tidak hanya merekam produk, tapi juga cara kerja suatu hal. Karena pembuatan presentasi video ini bisa menggunakan alat apapun (kamera HP), untuk dari kemudahannya itulah presentasi video jangan dimudah-mudahkan (asal-asalan) karena presendasi video mewakili/mewakilkan branding-nya SMK.
Guru simdig tidak mutlak memerlukan presentasi video karena apa yang dipresentasikan masih harus ditanyakan dengan guru bidang keahlian dan guru program keahlian. Guru simdig hanya melayani kebutuhan bidang bidang dan program keahlian. Kalau ada anak dari bidang keahlian otomotif yang aku bisa membuat suatu terobosan, maka dia memromosikannya melalui presentasi video “aku bisa begini, aku menemukan cara baru”.

Memperkenalkan produk atau cara kerja adalah yang menjadi tujuan utama sehingga menunjukan kompetensi maupun inovasi peserta didik atau program keahlian bisa menjadi satu materi yang bertujuan untuk marketing.
Secara umum membuat video mudah menggunakan kamera ponsel (hp), namun hal ini janganlah dimudah-mudahkan. Artinya jika apa yang kita rekam tidak menjamin efektifitas komunikasi, maka tidak perlu dilakukan, hal itulah yang harus menjadi pedoman.
Dalam pengembangan video presentasi, harus memperhatikan isi dan pengetahuannya haruslah benar sehingga tidak sekadar menuruti keinginan sendiri. Tujuannya adalah branding dan marketing seberapapun tingkatannya. Makna branding dan marketing yang dilektakan disini ilmunya harus benar, namun lebih baik apabila video tersebut bagus dan indah.

Video presentasi bisa menjadi alat untuk memamerkan ide/hal dalam menemukan suatu cara yang belum pernah ada. Namun munculnya ide ini harus diawali dari masalah. Apabila pada presentasi video terdapat suatu hal yang untuk dijelaskan secara lebih rinci/detail /ebih transparan, maka gunakan simulasi visual.
Simvis bisa berdiri sendiri (contoh merakit parabola) dan utuh. Namun utuh saja tidak akan menarik jika tidak ada host.

Materi atau bahan ajar guru tentunya tidak menarik jika hanya teks dan gambar, untuk itu perlu dilakukan konversi menjadi buku digital yang interaktif dan memudahkan siswa untuk memahami materi yang sulit  dijelaskan. Siswa juga bisa memiliki beragam materi dalam bentuk buku digital yang dapat disimpan, dan dibaca kapanpun pada perangkat ICT (laptop, tablet, smartphone).
 Lima hal ini diwijudkan dalam 1 mapel yang hanya dilakukan pada Kelas X, 20 minggu pada semester 1 dan 18 minggu semester 2. Dikarenakan simdig adalah “alat”, dan bukan “tujuan belajar” sehingga implementasinya hanya pada Kelas X, sedangkan siswa Kelas XI dan Kelas XII diharapkan telah menerapkan simdig pada aktivitas belajarnya.

sumber ;http://simulasidigital.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

 

Baby Animasi

comment

Copyright © 2013. NBP Corp - All Rights Reserved
Distributed By Blogger Themes | Template Created by BTDesigner Published by Super Cool Templates
Proudly powered by Blogger